|
Peserta AMT berpose di puncak gunung telomoyo |
Getasan-SDIT Izzatul Islam Getasan beberapa
waktu yang lalu, Sabtu-Minggu (21-22/9) mengadakan Achievement Motivation Training (AMT)
bagi siswa kelas enam. Acara ini diadakan untuk menyiapkan siswa dalam
menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun 2014 mendatang. Dalam kegiatan ini sebanyak 52
siswa kelas enam diajak untuk mendaki Gunung Telomoyo.
Seluruh peserta berkumpul di
sekolahan pada waktu asar. Kemudian dengan menggunakan mobil antar-jemput siswa
diantar ke lokasi di Dusun Dalangan, kaki Gunung Telomoyo. Para peserta
melaksanakan sholat maghrib dan isya’ di Masjid Dalangan. Setelah itu mereka
dibekali tausiyah
menjadi anak sholih oleh Ustadzah Marhamah, M.Pd. Dengan pakaian yang serba
hangat, mereka menyimak nasihat itu dengan baik.
Karena rencana untuk mendaki dimulai
tengah malam, maka mereka beristirahat dan bermalam di Masjid Dalangan.
Kebetulan ada dua lantai, siswa putra beristirahat di lantai bawah dan siswa
putri beristirahat di lantai atas. Mereka ada yang bisa tidur, namun tak
sedikit yang tidak bisa tidur karena tidak terbiasa tidur sendiri. Padahal
masing-masing didampingi oleh Bapak dan Ibu guru.
Pada waktu tengah malam pukul 00.30
mereka dibangunkan untuk menunaikan sholat tahajud. Ada yang sudah bangun
sendiri dan segera mengambil air wudhu. Tapi kebanyakan dari mereka harus
dibangunkan. Setelah mereka semua menunaikan shalat tahajud, baru dilanjutkan
persiapan untuk mendaki Gunung Telomoyo.
Dengan dipandu guru pendamping,
mereka melakukan pemanasan. Dengan harapan
tidak ada yang terkilir jikalau mendaki. Sekitar pukul 01.30, mereka
baru mulai mendaki. Dengan berbagai rasa, semangat, lelah, dan berat akhirnya
seluruh peserta mampu sampai di puncak pukul 04.00. Meskipun dalam perjalanan
tak jarang yang berkali-kali beristirahat untuk meneguk air minum dan menikmati
snack yang mereka bawa.
Setelah semua di puncak, mereka
segera mempersiapkan diri untuk shalat subuh. Mungkin ini adalah pengalaman
pertama mereka menunaikan shalat subuh di puncak gunung yang sangat dingin. Meskipun
dalam keadaan yang dingin, mereka pun memberanikan diri untuk berwudhu dengan
air yang mereka bawa dari bawah yang dimasukkan ke dalam botol masing-masing.
Mereka shalat subuh berjamaah dan dilanjutkan menyimak kuliah subuh yang
disampaikan oleh Dwi Pujiyanto, S.Pd.I.
|
Para siswa membubuhkan tanda tangan |
Setelah itu mereka mempersiapkan
untuk turun. Setelah turun beberapa puluh meter dari puncak, tepatnya ditempat
yang cukup luas, mereka diberi motivasi. Dengan dipandu Dwi Pujiyanto dan
Muniroh sebagai trainer. Seluruh
siswa dimotivasi dengan pendekatan ESQ. Hampir seluruh siswa mampu dikondisikan
dan tak jarang yang meneteskan air mata karena mampu tersentuh dengan
perenungan (muhasabah) yang
disampaikan oleh trainer.
|
Salah seorang siswa disematkan pin |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| yang bertuliskan raih 3 besar kab. semarang |
|
|
|
Di akhir motivasi mereka diambil
ikrar untuk memperjuangkan nasib mereka di UN bulan Mei 2014 ke depan dengan
meraih peringkat terbaik 3 besar se-kabupaten Semarang. Tidak hanya itu, mereka
semua diambil komitmennya untuk berusaha dengan sebaik-baiknya dengan
membubuhkan tanda tangan pada spanduk yang bertuliskan “UN ke-4 Raih 3 Besar
Kabupaten Semarang”. Pembubuhan tanda tangan juga diikuti oleh Bapak dan Ibu
guru pendamping.
Muniroh, M.Pd., selaku kepala sekolah
menyampaikan, “ini adalah ke empat kalinya sekolah kami akan mengikuti UN. Setelah
angkatan-angkatan sebelumnya menorehkan prestasi yang terbaik. Kami menargetkan
di angkatan ke empat ini mampu menembus 3 besar kabupaten. Tiga besar ini bukan
berarti peringkat tiga, tetapi bisa peringkat pertama atau ke dua. Kami cukup
yakin. Setelah tiga angkatan sebelumnya mampu menorehkan prestasi yang terbaik
yakni masing-masing peringkat enam, peringkat lima, dan peringkat sembilan
se-Kabupaten Semarang. Dengan memohon ridlo Allah, cita-cita dan harapan ini akan
kami usahakan dengan
sebaik-baiknya.” (Dwi Pujiyanto, S.Pd.I., guru kelas 6)