Kita adalah Para Juara

Belajar sungguh-sungguh, hormat kepada Bapak/Ibu guru, dan beribadah kepada Rabbul Izzati, Allah SWT adalah cara kami menjadi generasi emas islam.

Kami selalu ingin menjadi mitra yang baik

Belajar tidak hanya di sekolah. Jauh lebih penting kita belajar tentang kehidupan yang sesungguhnya. "Sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat untuk orang lain".

Berprestasi adalah tradisi kami

Allah menciptakan manusia untuk berprestasi. Dan berprestasi di hadapan Allah jauh lebih luar biasa. Do'akan kami untuk terus mengukir prestasi terbaik di dunia dan akhirat. "SDIT Izzatul Islam Berhitmad untuk Ummat".

Kami juga bersahabat dengan alam

Allah lebih menyukai orang-orang kuat daripada yang lemah. Muslim prestatif, taat, dan kuat. Allahu Akbar!!

Puncak tertinggi kan kami daki

Hidup di dunia hanya sekali. Berjuang dan ber-azzam-lah untuk senantiasa dalam kebaikan! Akan kami raih puncak tertinggi itu ya Allah, "Izzatul Islam".

Senin, 28 Januari 2013

SDIT Izzatul Islam Sabet Dua Emas

Para juara berpose didampingi Kepala Sekolah saat penyerahan tropi dan penghargaan

Salatiga-SDIT Izzatul Islam Getasan memborong dua emas dalam perlombaan JSIT Korda II Kabupaten Semarang – Kota Salatiga pada hari Sabtu (19/1). SDIT Izzatul Islam Getasan berhasil membawa pulang Juara I Lomba APE atas nama Endang Muryanti, S.Pd., Juara I Seni Kaligrafi atas nama Langit Biru Risang Sitoresmi, Juara II Lomba Kreatifitas Pembelajaran atas nama Niken Nugrahaningsih, S.Pd., dan Juara III Lomba Cerdas Cermat (LCC) PAI oleh Sulviana, Andri, dan Difa.
Lomba yang dilaksanakan di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga ini diikuti oleh tujuh SDIT dan tiga SMPIT Se-Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Peserta lomba ketegori SD diikuti oleh SDIT Nidaul Hikmah Salatiga, SDIT Nurul Islam Tengaran, SDIT Izzatul Islam Getasan, SDIT Darul Fikri Bawen, SDIT Assalam Bandungan, SDIT Cahaya Ummat Bergas, dan SDIT Harapan Bunda Karangjati. Sedang dari kategori SMP hanya diikuti oleh 3 sekolah yaitu SMPIT Nurul Islam Tengaran, SMPIT Darul Fikri Bawen, dan SMPIT Cahaya Ummat Bergas.
Dalam perlombaan kali ini digelar dua kategori yaitu untuk kategori guru dan kategori siswa. Cabang lomba untuk guru yang dilombakan antara lain Lomba Alat Peraga Edukasi (APE) dan Lomba Kreatifitas Pembelajaran. Sedang untuk kategori siswa adalah Lomba Tahfidz (Hafalan Al-Qur’an), Lomba Cerdas Cermat (LCC) Pendidikan Agama Islam (PAI), Seni Kaligrafi, dan Nasyid.
Rangkaian perlombaan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut Musyawarah Nasional (Munas) III Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Maret bulan depan di Palembang. Para pemenang lomba di tingkat Korda II Kabupaten Semarang-Salatiga ini nantinya akan kembali diseleksi di tingkat wilayah, yang akan dilaksanakan di Magelang bulan Februari. Bagi yang terseleksi sampai tingkat wilayah maka akan mengikuti lomba tingkat JSIT Pusat, yang waktunya bertepatan dengan Munas JSIT di Palembang bulan Februari-Maret mendatang. (dp)

Kamis, 24 Januari 2013

Siswa SDIT Ikuti Maulid Nabi PC Salimah Getasan


Pembicara sedang menyampaikan materi dengan menarik


Getasan-Bertempat di rumah Bapak Buhadi Desa Getasan, Kamis (24/1), Pengurus Cabang Persaudaraan Muslimah (PC Salimah) Kecamatan Getasan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini dalam bentuk “Majelis Cinta Rasul” yang pesertanya adalah 80 remaja muslimah se-Kecamatan Getasan. Remaja muslimah ini terdiri dari remaja muslimah SD, SMP, hingga SMA di wilayah Getasan. Tidak sedikit peserta berasal dari siswa kelas V dan VI SDIT Izzatul Islam Getasan. Bertindak sebagai pembicara adalah Dwi Pujiyanto dari Salatiga yang juga guru di SDIT Izzatul Islam Getasan.

Fatimah, Ketua Panitia mengatakan, “Acara ini selain untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW juga sebagai wujud kontribusi Salimah terhadap pembentukan moral remaja muslimah di wilayah Kecamatan Getasan. Dikarenakan sekarang tidak sedikit dari remaja muslimah yang lebih mengidolakan publik figur dari kalangan artis. Padahal, banyak tokoh-tokoh islam yang patut untuk diteladani”. Dengan acara ini diharapkan tumbuh kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan tokoh-tokoh islam. (dp)

Sabtu, 19 Januari 2013

Seluruh Siswa SDIT Cukur 123

Salah satu siswa sedang dicukur rambutnya tipe 123
Dua minggu terakhir ini, SDIT Izzatul Islam Getasan bekerja sama dengan tukang cukur di wilayah Getasan. Ada apa ya? Iya, SDIT menjalin kerjasama ini untuk memberikan pelayanan kepada siswa. Seluruh siswa putra SDIT Izzatul Islam dicukur dengan tipe cukuran 123, menyerupai cukuran tentara. Dengan ini siswa tidak perlu menghabiskan untuk cukur di luar. Selain itu, dengan program ini, bisa dilihat seluruh siswa putra seragam dalam model cukuran.

Muniroh, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SDIT Izzatul Islam Getasan mengatakan,"Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pelayanan kepada anak-anak dan juga untuk menghindari model cukuran rambut yang neko-neko, ketika anak cukur sendiri di luar." Bahkan yang sudah terlanjur cukur di luar sekolah, tetap dicukur lagi di sekolahan untuk menyeragamkan dengan yang lainnya. Dan dengan kerjasama ini, siswa melalui orang tuanya hanya membayar biaya tiga ribu rupiah.

Karena dirasa kegiatan ini bagus dan bermanfaat maka insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan setiap bulan. Sehingga anak-anak tidak berkesempatan untuk rambutnya panjang dan tidak rapi. Lebih-lebih yang mencukur rambutnya sesuai model di luar sekolah, sudah tidak bisa lagi. (dp)

Rabu, 16 Januari 2013

Jangan Sebut Anak Anda “Nakal”

Cahyadi Takariawan
Ust. Cahyadi Takariawan
“Anak saya ini nakal sekali”, kata seorang ibu.
“Kamu itu memang anak nakal”, kata seorang bapak.

Kalimat itu sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Sangat sering kita mendengar orang tua menyebut anaknya dengan istilah nakal, padahal kadang maksudnya sekadar mengingatkan anak agar tidak nakal. Namun apabila anak konsisten mendapatkan sebutan nakal, akan berpengaruh pada dirinya.
Predikat-predikat buruk memang cenderung memiliki dampak yang buruk pula. Nakal adalah predikat yang tak diinginkan oleh orang tua, bahkan oleh si anak sendiri. Namun, seringkali lingkungan telah memberikan predikat itu kepada si anak: kamu anak nakal, kamu anak kurang ajar, kamu anak susah diatur, dan sebagainya. Akibatnya, si anak merasa divonis.
Hindari Sebutan Nakal
Jika tuduhan nakal itu diberikan berulang-ulang oleh banyak orang, akan menjadikan anak yakin bahwa ia memang nakal. Bagaimanapun nakalnya si anak, pada mulanya tuduhan itu tidak menyenangkan bagi dirinya. Apalagi, jika sudah sampai menjadi bahan tertawaan, cemoohan, dan ejekan, akan sangat menggores relung hatinya yang paling dalam. Hatinya luka. Ia akan berusaha melawan tuduhan itu, namun justru dengan tindak kenakalannya yang lebih lanjut.
Hendaknya orang tua menyadari bahwa mengingatkan kesalahan anak tidak identik dengan memberikan predikat “nakal” kepadanya. Nakal itu —di telinga siapa pun yang masih waras— senantiasa berkesan negatif. Siapa tahu, anak menjadi nakal justru lantaran diberi predikat “nakal” oleh orang tua atau lingkungannya!
Mengingatkan kesalahan anak hendaknya dengan bijak dan kasih sayang. Bagaimanapun, mereka masih kecil. Sangat mungkin melaku­kan kesalahan karena ketidaktahuan, atau karena sebab-sebab yang lain. Namun, apa pun bentuk kenakalan anak, biasanya ada penyebab yang bisa dilacak sebagai sebuah bahan evaluasi diri bagi para pendidik dan orang tua.
Banyak kisah tentang anak-anak kecil yang cacat atau meninggal di tangan orang tuanya sendiri. Cara-cara kekerasan yang dipakai untuk menanggulangi kenakalan anak seringkali tidak tepat. Watak anak sebenarnya lemah dan bahkan lembut. Mereka tak suka pada kekerasan. Jika disuruh memilih antara punya bapak yang galak atau yang penyabar lagi penyayang, tentu mereka akan memilih tipe kedua. Artinya, hendaknya orang tua berpikiran “tua” dalam mendidik anak-anaknya, agar tidak salah dalam mengambil langkah.
Sekali lagi, jangan cepat memberi predikat negatif. Hal itu akan membawa dampak psikologis yang traumatik bagi anak. Belum tentu anak yang sulit diatur itu nakal, bisa jadi justru itulah tanda-tanda kecerdasan dan kelebihannya dibandingkan anak lain. Hanya saja, orang tua biasanya tidak sabar dengan kondisi ini.
Ungkapan bijak Dorothy Law Nolte dalam syair Children Learn What They Live berikut bisa dijadikan sebagai bahan perenungan,
Bila anak sering dikritik, ia belajar mengumpat
Bila anak sering dikasari, ia belajar berkelahi
Bila anak sering diejek, ia belajar menjadi pemalu
Bila anak sering dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Bila anak sering dimaklumi, ia belajar menjadi sabar
Bila anak sering disemangati, ia belajar menghargai
Bila anak mendapatkan haknya, ia belajar bertindak adil
Bila anak merasa aman, ia belajar percaya
Bila anak mendapat pengakuan, ia belajar menyukai dirinya
Bila anak diterima dan diakrabi, ia akan menemukan cinta.
Cara Pandang Positif
Hendaknya orang tua selalu memiliki cara pandang positif terhadap anak. Jika anak sulit diatur, maka ia berpikir bahwa anaknya kelebihan energi potensial yang belum tersalurkan. Maka orang tua berusaha untuk memberikan saluran bagi energi potensial anaknya yang melimpah ruah itu, dengan berbagai kegiatan yang positif. Selama ini anaknya belum mendapatkan alternatif kegiatan yang memadai untuk menyalurkan berbagai potensinya.
Dengan cara pandang positif seperti itu, orang tua tidak akan emosional dalam menghadapi ketidaktertiban anak. Orang tua akan cenderung introspeksi dalam dirinya, bukan sekadar menyalahkan anak dan memberikan klaim negatif seperti kata nakal. Orang tua akan lebih lembut dalam berinteraksi dengan anak-anak, dan berusaha untuk mencari jalan keluar terbaik. Bukan dengan kemarahan, bukan dengan kata-kata kasar, bukan dengan pemberian predikat nakal.
“Kamu anak baik dan shalih. Tolong lebih mendengar pesan ibu ya Nak”, ungkapan ini sangat indah dan positif.
“Bapak bangga punya anak kamu. Banyak potensi kamu miliki. Jangan ulangi lagi perbuatanmu ini ya Nak”, ungkap seorang bapak ketika ketahuan anaknya bolos sekolah.
Semoga kita mampu menjadi orang tua yang bijak dalam membimbing, mendidik dan mengarahkan tumbuh kembang anak-anak kita. Hentikan sebutan nakal untuk mendidik anak-anak.

Jangan Bersedih Jika Orang Ingkari kebaikan yang anda lakukan

(Dr. Aidh Al Qarni)
Niatkan semua amal perbuatan itu hanya karena Allah semata dan jangan pernah mengharap terima kasih dari orang lain. Jangan menjadi resah dan gundah karena ternyata orang yang anda perlakukan dengan baik justru membalas dengan perbuatan keji dan tidak menghargai “ tangan putih” yang anda ulurkan dan kebaikan yang anda berikan. Tapi carilah pahala dari kebaikan dari sisi Allah.
Allah berfirman tentang orang-orang yang dikasihi dan dipilihnya (wali-NYa)
“..Mereka mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya ….” QS AL Fath : 29
Juga tentang para Nabi-Nya
“Aku tidak meminta upah sedikitpun atas da’wahku…” QS As Shad : 8
Katakanlah “ Upah apapun  yang aku minta kepadamu, maka itu untuk untuk kamu ‘QS. As Saba : 47
“Padahal tidak ada seorangpun yang harus memberi nikmat kepadanya yang harus dibalasnya QS Al Lail : 19
´Sesungguhnya kami memberikan suatu makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasasn dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih QS Al Insan : 9
Seorang penyair  berkata,
Siapa yang berbuat baik tidak akan sirna pahalanya
Tidak akan sirna kebaikan di sisi Allah dan manusia
Berbuat baiklah hanya untuk Yang Maha Esa sebab hanya Dia-lah yang akan memberi pahala, Dialah yang akan memberi karunia. Allahlah yang akan menjatuhkan sanksi, melakukan perhitungan amal, dan Dia yang akan ridho dan murka. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah..
Ketika banyak di antara sahabat yang terbunuh sebagai syuhada di kota Kandahar, maka Umarpun berkata kepada para sahabat yang tersisa,” Siapa saja yang terbunuh?” Maka disebutkan sejumlah nama ,” Dan masih banyak lagi yang tak kau kenal,” jawab para sahabat itu. Tak terasa kedua mata Umar meneteskan air mata dan berkata ,” Tapi Allah mengetahui mereka.”
Ada orang saleh yang memberikan faludzaj  kepada orang buta. . Keluarga orang yang buta berkata “ Orang yang buta tidak tahu apa yang dimakannya,” Dijawab orang yang saleh itu “Tapi Allah Mengetahui.”
Selama Allah masih melihat  dan mengetahui kebaikan yang Anda lakukan, serta mengetahui keutamaan yang Anda ulurkan , maka janganlah mengharapkan pujian dari orang lain..karena ia tidak mendatangkan pahala.  (Dr. Aidh Al Qarni)



sumber: http://www.eramuslim.com/islamic-quotes/jangan-bersedih-jika-orang-ingkari-kebaikan-yang-anda-lakukan.htm#.UPXXK_Jf9oo

Senin, 14 Januari 2013

Libur Akhir Semester I, SDIT Tetap Masuk



Para siswa sedang mengerjakan try out

Getasan-Pada liburan akhir semester pertama kemarin, kurang lebih dua minggu, SDIT Izzatul Islam tetap masuk. Tapi...,tidak semua yang masuk, melainkan hanya siswa kelas VI. Sebanyak 65 siswa kelas VI tetap masuk sekolah di masa liburan karena memang disiapkan untuk menghadapi UN tahun 2013. Karena mengingat waktu yang semakin singkat dan masih belum meratanya kemampuan siswa pada tiga mata pelajaran UN; Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, maka liburan kami manfaatkan untuk persiapan UN tahun 2013. Toh, pasca pelaksanaan UN nanti ada masa jeda yang cukup lama, artinya liburan untuk kelas VI bisa diakhirkan.
Para siswa menyiapkan untuk membuat es buah
Dalam persiapan UN ini diisi dengan berbagai acara supaya tidak monoton dan siswa tidak jenuh. Selama dua minggu persiapan UN diadakan berbagai agenda, diantaranya pengayaan materi UN, try out soal UN, dan kegiatan outing class. Dengan variasi acara tersebut, alhamdulillah anak-anak bisa menikmati liburannya dengan bersama-sama persiapan UN di sekolah dengan Bapak-bapak Guru Kelas VI dan teman-temannya. Adapun guru kelas VI yang mendampingi adalah Dwi Pujiyanto (Bahasa Indonesia), Sujito Arif Aryanto (Matematika), dan Wahyu Sugiarto (IPA).
Para siswa bermain kasti di lapangan
 Untuk pengayaan dan pendalaman materi UN dilaksanakan mulai pukul 07.30 hingga 12.00. Dan setiap Sabtu dilaksanakan try out soal UN. Selama dua minggu ini, siswa dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Sebanyak 26 siswa berada di high class, 22 siswa di medium class, dan sisanya 17 siswa berada di low class. Seluruh siswa angkatan ke tiga berjumlah 65 siswa.
Sedang di awal pekan dilaksanakan outing class. Outing class yang telah dilaksanakan diantaranya futsal, renang, dan praktik membuat es buah. Acara diadakan di Kota Salatiga. Dengan ini para siswa bisa terhibur dan terus bersemangat untuk menyiapkan UN tahun 2013.
Kami memohon kepada Allah SWT, semoga anak-anak kami diberikan kemudahan, kekuatan, dan pertolongan oleh Allah SWT untuk mewujudkan cita-cita UN tahun 2013, “Satu Tekad UN Ke-3 Rata-rata 27,72”, Allahu Akbar!

Kamis, 10 Januari 2013

SDIT Izzatul Islam canangkan Excellent Services


Kepala Sekolah, Muniroh, M.Pd. menyampaikan arahan Raker

SDIT-Jum’at (14/12) SDIT Izzatul Islam Getasan mengadakan Rapat Kerja (Raker) untuk semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Acara ini diadakan di Ruang Perpustakaan dengan diikuti oleh seluruh guru dan karyawan. Dalam pembahasan raker dibagi menjadi lima komisi; komisi sukses UN, komisi kurikulum, komisi kesiswaan, komisi PAI, dan komisi kerumahtanggaan.
Acara ini dibuka oleh Kepala Sekolah, Muniroh, M.Pd. sekaligus menyampaikan arahan raker. Dalam arahannya, Kepala Sekolah memaparkan bahwa SDIT pada masa yang akan datang harus memberikan pelayanan prima (excellent services) kepada siswa, wali murid, dan kepada ummat ini. Untuk mewujudkan itu semua maka tidak ada pilihan lain kecuali kita harus meningkatkan kemampuan dan pelayanan yang terbaik di seluruh bidang yang ada. Pelayanan yang terbaik bisa diwujudkan dengan kerja-kerja amal jama’i (kebersamaan) satu dengan yang lainnnya. Maka semua mempunyai peran yang penting di bidangnya masing-masing. Maka, kami bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang mulia ini yang akan membangun SDIT bahkan negara ini dengan cerdas, mulia, dan mandiri sehingga menjadi lebih berkah.
Pada Komisi Sukses UN merancang program untuk menyiapkan anak-anak kelas VI meraih UN dengan rata-rata 27,72. Diantaranya, penyediaan buku-buku UN yang sesuai dengan kisi-kisi SKL tahun 2013, pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan siswa, try out materi pelajaran UN dua kali dalam satu minggu, motivasi, outing class, dan mabit.
Suasana Pembahasan Komisi
Sedang Komisi Kurikulum membahas pencapaian target-target kurikulum, seperti tuntas calistung (baca, tulis, dan hitung) di kelas I, sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik di kelas, pembagian amanah mengajar, penyiapan perangkat pembelajaran, dan pelatihan guru. Pun juga disampaikan program perpustakaan, untuk pengadaan buku, manajemen perpustakaan, dan pembagian jadwal pinjam bagi siswa.
Untuk komisi kesiswaan merancang program untuk memenangkan berbagai perlombaan yang ada. Maka dibentuk tim lomba yang fokus mengurusi penyiapan, pencarian bakat, dan pendampingan lomba. Ada juga berbagai kegiatan ekstrakurikuler  yang dilaksanakan pada hari Sabtu. Kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh siswa diantaranya, seni musik, sepak bola, tenis meja, seni lukis, badminton, drama, bahasa inggris, da’i kecil, dan pramuka. Kegiatan lain yang diprogramkan oleh Bidang Kesiswaan adalah study tour, persami, penerimaan peserta didik baru, dan penertiban anak-anak dalam berpakaian.
Kemudian Komisi PAI merancang agenda untuk memenangkan lomba-lomba MAPSI. Komisi PAI juga membidangi program mentoring dan pendampingan ibadah anak-anak. Termasuk di dalamnya tahfidz al-qur’an (menghafal Al-Qur’an).
Komisi Kerumahtanggaan menyampaikan program seputar kepegawaian dan sarana-prasarana sekolah.
Dengan sinergisatas bidang-bidang yang ada kami berharap bisa mewujudkan excellent services kepada siswa, wali murid, dan umat ini di masa-masa yang akan datang.
Hanya kepada-Mu, Ya Allah kami mohon pertolongan. Teguhkanlah kami dalam agama-Mu dan kokohkanlah pundak kami untuk melaksanakan amanah yang berat ini. Semoga Engkau menjadikan kami keluarga di dunia dan keluarga di surga-Mu. Amin ya robbal’alamin... (dp)