Selasa, 25 Desember 2012

Sekolah Islam Terpadu diharapkan Pelopori Kemajuan Pendidikan

Sekolah Islam Terpadu diharapkan pelopori kemajuan pendidikan


Bogor (ANTARA News) – Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Sukro Muhab mengharapkan sekolah Islam terpadu dapat mempelopori kemajuan pendidikan di Tanah Air di tengah sorotan menurunnya mutu pendidikan yang ada.
“Oleh karena itu, kita selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui berbagai macam kegiatan yang bertujuan memformat model pendidikan yang berorientasi pada jaminan mutu,” katanya di Bogor, Jawa Barat, Senin.
“Langkah ini guna memberikan kepercayaan yang tinggi kepada masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Islam terpadu (SIT),” tambah pendidik yang juga Direktur Pusat Peragaan Iptek Kemenristek itu.
Dalam kaitan itu, kata dia, pihakynya pada Minggu (23/) menggelar lokakarya “Quality Assurance at School” di Hotel Bumi Wiyata, Depok.
Menurut Sukro, kegiatan lokakarya kali ini agak istimewa karena menghadirkan narasumber dari Association For Academic Quality (AFAQ) Pakistan.
Narasumber itu adalah Direktur Eksekutif AFAQ Dr Shahid Warsi dan Direktur Total Quality Management AFAQ dr Shafiq, PhD.
AFAQ merupakan organisasi yang telah membina sekolah-sekolah Islam yang berkembang di berbagai negara seperti Pakistan, Afrika Selatan, China, India, Inggris dan beberapa negara lainnya.
“Harapan kami dengan mendatangkan narasumber yang berkompeten ini, selain mendapatkan materi baru yang berguna bagi pengembangan pendidikan di Sekolah Islam Terpadu, juga dapat mengkomparasi mutu sekolah-sekolah di belahan dunia yang lain dengan sekolah di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut Sukro menjelaskan bahwa mutu pendidikan di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal ini, katanya, terlihat dari menurunnya peringkat Indonesia dalam HDI (Human Development Index) pada tahun 2011 dari peringkat ke 111 dari 182 negara ke peringkat 124 dari 187 negara.
HDI mengukur peringkat suatu negara dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.
Menurunnya peringkat Indonesia tersebut, khususnya dalam bidang pendidikan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sekolah-sekolah Indonesia belum dapat bersaing dalam tataran global.
“Kondisi ini terjadi karena tidak jelasnya arah pendidikan di Indonesia, kualitas manajemen pendidikan yang rendah dan aspek-aspek lainnya yang kurang terperhatikan dengan baik,” katanya.
Menurut dia, peningkatan mutu SIT diharapkan dapat mengantarkan siswa sesuai dengan tujuan diciptakannya manusia di muka bumi yaitu menjadi insan yang rajin beribadah, berpola pikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, yakni “Khalifatul Fil Ardh” (pemimpin di muka bumi).
Sementara itu, Ketua Panitia Lokakarya Sapto Sugiarto menjelaskan, kegiatan yang diikuti ratusan peserta itu dilaksanakan secara bertahap.
Tahap pertama yaitu “Training for Trainer” dilaksanakan pada 20-21 September 2012, tahap kedua adalah lokakarya gelombang 1 untuk seluruh kepala sekolah dan para pengambil keputusan di sekolah, yang dilaksanakan pada 23-25 September.
Sedangkan gelombang 2 dilaksanakan pada 26-28 September 2012.
Menurut dia, melalui lokakarya itu diharapkan dapat membekali para pimpinan lembaga pendidikan agar dapat mengembangkan organisasi/sekolah menuju sekolah Islam modern.
Di samping itu, memposisikan lembaga pendidikan agar mampu bersaing secara global, dan menyesuaikan kualitas layanan lembaga dengan tuntutan konsumen/ pelanggan.
Ia menambahkan, Wali Kota Depok Nur Mahmudi yang membuka kegiatan itu berharap upaya JSIT meningkatkan kualitas pendidikan di semua jenjang lembaga pendidikan dasar dan menengah tersebut tidak hanya dilakukan kepada 1.442 sekolah Islam yang ada dalam jaringan JSIT.
“Namun juga penting untuk menularkan kepada sekolah-sekolah lain agar ada pemerataan kualitas pendidikan,” katanya.
Nur Mahmudi berharap kalau untuk meningkatkan kualitas hendaknya tidak hanya sekolah-sekolah yang ada dalam jaringan JSIT, tapi juga kepada sekolah-sekolah lain yang memiliki minat dan kepedulian yang sama sehingga kualitas pendidikan juga tumbuh dan meningkat di semua sekolah yang ada. (A035)

0 komentar:

Posting Komentar